Data mining adalah proses menemukan pola, tren, dan informasi berharga dari kumpulan data besar. Ada berbagai algoritma yang digunakan dalam data mining, dan masing-masing memiliki kekuatan dan kegunaannya sendiri. sedangkan, Algoritma data mining merupakan "alat" yang digunakan untuk menemukan pola-pola tersembunyi dalam data yang besar. Pilihan algoritma yang tepat akan sangat bergantung pada jenis masalah yang ingin dipecahkan dan karakteristik data yang dimiliki. Berikut beberapa jenis algoritma yang umum digunakan.
1. Algoritma Klasifikasi
Algoritma klasifikasi digunakan untuk memprediksi kategori atau kelas dari data berdasarkan fitur yang ada.
- K-Nearest Neighbors (KNN): Mengklasifikasikan data berdasarkan kedekatannya dengan data lain.
- Decision Trees: Menggunakan struktur pohon untuk membuat keputusan berdasarkan fitur.
- Random Forest: Kumpulan decision tree yang meningkatkan akurasi dengan mengambil hasil voting dari beberapa tree.
- Support Vector Machines (SVM): Mencari hyperplane terbaik yang membagi data ke dalam kelas yang berbeda.
- Naive Bayes: Menggunakan prinsip probabilitas Bayes dengan asumsi independensi antar fitur.
2. Algoritma Klasterisasi
Algoritma klasterisasi mengelompokkan data ke dalam kelompok (klaster) yang serupa.
- K-Means: Mengelompokkan data ke dalam K klaster dengan mengoptimalkan pusat klaster.
- Hierarchical Clustering: Membentuk klaster dalam struktur hierarki, baik agglomerative (penggabungan) atau divisive (pembagian).
- DBSCAN (Density-Based Spatial Clustering of Applications with Noise): Mengelompokkan data berdasarkan kepadatan dan mengidentifikasi noise.
- Mean Shift: Mengelompokkan data dengan mencari mode kepadatan data.
3. Algoritma Asosiasi
Algoritma asosiasi mencari hubungan atau aturan di antara fitur dalam dataset.
- Apriori: Mencari itemset yang sering muncul dalam transaksi dan menghasilkan aturan asosiasi berdasarkan itemset tersebut.
- ECLAT (Equivalence Class Clustering and Association Rule Mining): Menggunakan pendekatan vertical data untuk menemukan itemset yang sering muncul.
4. Algoritma Regresi
Algoritma regresi digunakan untuk memprediksi nilai kontinu berdasarkan fitur.
- Linear Regression: Memodelkan hubungan linier antara variabel independen dan dependen.
- Polynomial Regression: Memperluas linear regression dengan polinomial untuk menangkap hubungan non-linier.
- Ridge Regression: Menambahkan regularisasi untuk mengurangi overfitting dalam linear regression.
- Lasso Regression: Menambahkan regularisasi dan melakukan seleksi fitur dengan penalti absolut.
5. Algoritma Pengurangan Dimensi
Algoritma ini digunakan untuk mengurangi jumlah fitur dalam dataset, seringkali untuk mempermudah pemodelan atau visualisasi.
- Principal Component Analysis (PCA): Mengurangi dimensi dengan mengubah data ke dalam arah yang memiliki variansi maksimum.
- t-Distributed Stochastic Neighbor Embedding (t-SNE): Mengurangi dimensi untuk visualisasi data dengan menjaga jarak lokal antara titik-titik data.
- Linear Discriminant Analysis (LDA): Mengurangi dimensi dengan mempertimbangkan label kelas untuk memaksimalkan pemisahan antar kelas.
6. Algoritma Pembelajaran Mesin Lainnya
Algoritma ini sering digunakan dalam konteks pembelajaran mesin dan sering terintegrasi dengan teknik data mining.
- Neural Networks: Jaringan neuron tiruan yang dapat menangani data yang sangat kompleks.
- Deep Learning: Menggunakan jaringan saraf yang dalam (deep networks) untuk memodelkan hubungan yang sangat kompleks.
- Gradient Boosting Machines (GBM): Model ensemble yang membangun model secara berurutan dan memperbaiki kesalahan model sebelumnya.
Komentar
Posting Komentar